Pertiwi renta yang malang
tertunduk lesu di beranda
angin malam yang berbisa
menghancurkan sendi-sendi raga
kenapa kau tak masuk dan beristirahat ?
merah putih yang kau tancapkan
di halaman tadi siang
bisa menghangatkan mu merajut mimpi
anak-anak ku belum pulang
lalu …
siapa mereka yang tertawa di rumah mu ?
mereka penggali kubur
yang berdansa di meja makan ku
kini mereka telah pergi
meninggalkan liang
membawa kabar kepada para malaikat
tentang aku di sini
menunggu anak-anak ku kembali