Beberapa hari yang lalu, bosan melihat berita televisi tentang demo menentang kenaikan BBM yang hasilnya hanya … ???? apa mereka tidak mendengar, rasanya tidak, tapi mungkin akhirannya saja yang kurang … (kan).
Secara tidak sengaja, acara dialog salah satu televisi swasta di negeri ini muncul di layar televisi. Sebenarnya sulit untuk mempercayaai, karena menjelang pemilu biasanya banyak bermunculan orang-orang baik, orang-orang yang pandai berorasi, orang-orang yang pandai berjanji, orang-orang yang mau dan sering bergandeng dengan rakyat kecil, petani dan pedagang kaki lima. Tapi, setelah pemilu, orang-orang baik ini menghilang entah kemana. Tidak ingat mereka akan janji, tidak ingat mereka akan orang kecil, tidak ingat mereka akan petani, tidak ingat mereka akan pedagang kaki lima. Tidak mereka perlukan lagi, tidak mereka dengarkan lagi suara-suara orang kecil, suara-suara petani, suara-suara pedagang kaki lima. Padahal, suara-suara itu yang telah merangkai, menjalin, bersatu, menjelma dalam hitungan KPU sehingga kursi mereka berdiri.
Ada hal yang menarik dari sekian banyak yang mereka perbincangkan dalam dialog itu. Sebuah pernyataan dari Ketua Parade Nusantara “Orang baik dalam system yang buruk lama-lama akan menjadi buruk, sebaliknya orang buruk, binatang sekalipun, dalam system yang baik lama-lama akan menjadi baik”. Sebuah pertanyaan yang mestinya kita renungkan bersama, Seberapa burukkah system yang ada di negeri ini, sehingga orang-orang baik itu telah menjelma menjadi orang-orang buruk? Lebih parah nya lagi, peralihan dari orang baik menjadi orang buruk ini sangat singkat sekali, apakah … ???
Tuhan, kirimkanlah negeri ini seorang pemimpin yang mau berkerja keras menata kembali system yang ada, sehingga di negeri ini dapat lahir, tumbuh dan berkembang orang-orang baik. Amin.