MENGONSUMSI makanan yang tepat akan membuat tubuh kita tidak lapar dan tetap sehat saat berpuasa. Bagaimana mengatur porsi makan? Untuk sahur, kata Dr Samuel Oetoro, MS, SpGK, konsultan kesehatan dari Siloam Hospitals, sesaat setelah bangun tidur disarankan minum air putih yang bersuhu sejuk. Kemudian makan besar, misalnya nasi, ikan, dan sayur.
Lalu, 15-30 menit setelah sahur, Samuel menyarankan agar mengonsumsi makanan berserat tinggi, yaitu buah-buahan segar atau buah yang diblender tanpa campuran gula. Samuel menyarankan menjelang imsak meminum buah yang diblender, bukan dijus. Berbeda dengan dibuat jus, buah yang diblender masih mengandung kulit dan ampas buah secara utuh sehingga seratnya tidak hilang.
“Serat ini yang berfungsi memperlambat penyerapan bahan makanan yang sudah dimakan saat sahur," ujarnya. Penyerapan di dalam tubuh yang terjadi perlahan-lahan ini juga memperlambat penyerapan kadar gula darah. Sebaliknya, jika di saluran tak terdapat serat, penyerapan bahan makanan di dalam tubuh akan cepat sehingga akan mengakibatkan gula darah naik tinggi. "Gula darah yang naik dengan tinggi akan turun juga dengan cepat. Akibatnya, tubuh lemas sebelum saat berbuka tiba," Samuel menjelaskan. Karbohidrat kompleks juga dapat melakukan penyerapannya secara perlahan-lahan. Misalnya, nasi merah atau roti gandum. Sayuran dan buah-buahan pun sebenarnya mengandung karbohidrat kompleks.
Sebaiknya, jangan makan bubur saat sahur. "Meskipun enak disantap hangat-hangat di pagi hari, tapi karbohidrat di dalam bubur sudah berubah ke arah karbohidrat simpleks yang penyerapan bahan makanannya sangat cepat sehingga nantinya akan membuat cepat lapar."