Hi, guest ! welcome to apen blog!. | About Us | Contact | Register | Sign In

Air Mata Seginim

Ratusan Hektare Sawah Sulit Mendapatkan Air
Selasa, 01-Juli-2008, 09:58:47



PASAR BARU – Cerahnya cahaya matahari dalam tiga pekan terakhir, membuat petani di Kecamatan Seginim mengeluh. Ini karena, ratusan hektare sawah yang sedianya sudah dibajak dan siap ditanam, mulai kesulitan mendapatkan air.


Kondisi ini diungkapkan Tardi (44) warga Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Seginim, Senin (30/6) kemarin. Dijelaskannya, untuk mengelola satu petak sawah dia telah mengeluarkan uang sedikitnya Rp 500 ribu. Dana itu untuk operasional membajak sawah. ‘’Saat ini bibit padi yang kami miliki sudah disemai. Insyaallah selambatnya satu pekan mendatang sudah siap ditanam,” tegas Tardi.

Ironisinya dengan minimnya air, Tardi khawatir akan hasil panen yang dicapainya tidak memenuhi harapan. Karena saat ini terjadi penurunan debit air yang sangat signifikan di saluran irigasi. ‘’Idealnya, air irigasi mengalir melalui saluran yang telah dibangun. Tapi kenyataannya, permukaan air hanya bergerak perlahan. Sepertinya menjadi genangan air,” terang Tardi.

Karena dikitnya aliran air yang melalui saluran irigasi, menimbulkan kecemasan para petani. ‘’Kalau dengan kondisi air yang sangat sedikit seperti sekarang ini, kami yakin padi tidak akan tumbuh optimal. Kalau tidak mati, mungkin terjadi penyusutan hasil panen yang cukup banyak. Normalnya panen padi sekitar 6 – 7 ton/hektare. Mungkin setiap hektarenya hanya sekitar 4-5 ton saja,” terang Tardi.

Minimnya pasokan air yang mengairi sawah irigasi warga, dibenarkan Camat Seginim Drs. Kaharuddin yang juga Ketua Panitia Irigasi Kecamatan. ‘’Kini memang mulai masuk musim panas, sehingga terjadi penurunan debit air. Ada baiknya jika petani menanam palawija selama musim tanam kali ini. Jika nanti sudah musim hujan lagi, barulah mereka menanam padi,” saran Camat.(beb)

Posting ini sengaja saya copy paste dari harian Rakyat Bengkulu online. Sedikit disayangkan berita ini tidak merinci kata 'saluran yang telah dibangun', jika kata ini masih mengacu pada pembangunan irigasi ditahun 80'an yang keadaannya seperti yang saya posting sebelumnya, saya kira akan lebih tepat jika Ketua Panitia Irigasi Kecamatan, mengatakan "ada baiknya petani menanam saham saja alias ganti pekerjaan". Tapi, jika kata dibangun ini mempunyai 'arti' yang baru, sebaiknya Ketua Panitia Irigasi Kecamatan menganalisa debit air sungai sumber irigasi dan kemungkinan untuk perlu meninggikan permukaan bendungan pada sungai sebagai sumber irigasi. Kedua, Panitia Irigasi Kecamatan sebaiknya mengkaji ulang 'kebijakan' kolam air deras di hulu irigasi yang dapat menyebabkan pengurangan, penyimpangan aliran irgasi dan danpaknya terhadap persawahan di bagian hilir irigasi.