Choline merupakan zat gizi esensial yang sering disebut vitamin B4. Zat gizi ini, menurut laporan Food and Nutrition Board of the Institute of Medicine, telah menjadi bagian dalam kebutuhan makanan untuk kesehatan karena berhubungan dengan memori, fungsi jantung, hati, dan perkembangan otak.
Kemampuan choline dalam memperbaiki memori ini dibuktikan dalam sebuah riset terhadap tikus percobaan. Tikus yang mendapat suplemen choline selama minggu kedua kehamilan menunjukkan perubahan fungsi otak. Tikus-tikus itu juga menunjukkan adanya peningkatan memori dalam waktu lebih lama dibandingkan dengan yang tidak diberi suplemen.
Diduga perubahan fungsi memori ini berhubungan dengan perkembangan dari pusat memori (hippocampus) di otak. Dari percobaan itu para ahli mengakui bahwa pemberian choline selama kehamilan akan membantu kinerja otak janin. Dalam hal ini terjadi peningkatan transmisi antarneuron dan memori dalam waktu yang lama.
Choline merupakan bahan dasar fosfolipid esensial membran sel, termasuk sel otak. Di sini choline berperan sebagai penyampai sinyal dari luar ke dalam sel. Zat gizi ini dapat meningkatkan actylcholine neurotransmitter yang membantu perkembangan otak. Di dalam otak choline merupakan bahan pembentuk sphyngomyelin yang dibutuhkan dalam proses myelinasi otak janin.
Saat tepat pemberian choline terdiri atas dua periode sensitif pemberian choline, yaitu selama kehamilan dan menyusui. Akan tetapi hasil terbaik akan didapat jika choline diberikan melalui ibu selama kehamilan. Selama kehamilan dan menyusui (terutama saat menyusui 6 bulan pertama), kebutuhan choline meningkat.
Selama hamil sejumlah besar choline disalurkan melalui plasenta dari ibu ke janin. Tentu saja ini akan menguras cadangan choline ibu sampai akhir kehamilan. Itu sebabnya, suplementasi choline selama kehamilan sangat berarti bagi ibu hamil. Sedangkan pada ibu menyusui, meningkatnya kebutuhan choline ini karena sejumlah besar choline disekresi lewat ASI.
Choline juga penting untuk mengatur metabolisme lemak, pembentukan kolesterol dalam tubuh, mengatur kerja ginjal, hati dan empedu. Zat ini amat penting bagi ibu hamil karena memegang peranan dalam pertumbuhan janin, perbaikan memori, dan pertumbuhan organ tubuh. Bagi olahragawan, zat gizi ini baik untuk meningkatkan daya tahan maupun mengurangi rasa lelah.
Vitamin ini juga bermanfaat untuk fungsi memori dan kesadaran, terutama pada pasien Alzheimer. Penyakit jantung dan hati juga bisa dihindari dengan rajin mengonsumsi makanan yang mengandung choline. Sedangkan kekurangan/defisiensi choline dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, arterosklerosis, sirosis, dan penimbunan lemak dalam hati. Selain itu juga dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, infertilitas, pertumbuhan tulang tidak normal, terganggunya memori, neurologik, jantung dan kandung empedu. Oleh karenanya, choline amat dibutuhkan sehingga berbagai produk yang mengandung zat ini sekarang banyak dicari orang.
Secara alami, janin memperoleh choline dari ibunya. Melihat perannya yang begitu penting, kini choline menjadi salah satu pelengkap gizi susu formula. Dalam makanan, choline dapat ditemukan dalam kuning telur dan daging dengan jumlah tinggi, sedangkan dalam padi-padian, sereal, kembang kol, lettuce, dan kedelai jumlahnya relatif kecil.
Berapa banyak batas asupan choline? Food and Drug Administration menentukan pemberian choline untuk orang dewasa dapat ditoleransi sampai dosis 16-20 g per hari. Jumlah ini sama dengan 30 kali kadar asupan choline dalam makanan. Untuk ibu hamil, kecukupan choline yang harus dipenuhi adalah 450 mg per hari dan selama masa laktasi 550 mg per hari.
Kemampuan choline dalam memperbaiki memori ini dibuktikan dalam sebuah riset terhadap tikus percobaan. Tikus yang mendapat suplemen choline selama minggu kedua kehamilan menunjukkan perubahan fungsi otak. Tikus-tikus itu juga menunjukkan adanya peningkatan memori dalam waktu lebih lama dibandingkan dengan yang tidak diberi suplemen.
Diduga perubahan fungsi memori ini berhubungan dengan perkembangan dari pusat memori (hippocampus) di otak. Dari percobaan itu para ahli mengakui bahwa pemberian choline selama kehamilan akan membantu kinerja otak janin. Dalam hal ini terjadi peningkatan transmisi antarneuron dan memori dalam waktu yang lama.
Choline merupakan bahan dasar fosfolipid esensial membran sel, termasuk sel otak. Di sini choline berperan sebagai penyampai sinyal dari luar ke dalam sel. Zat gizi ini dapat meningkatkan actylcholine neurotransmitter yang membantu perkembangan otak. Di dalam otak choline merupakan bahan pembentuk sphyngomyelin yang dibutuhkan dalam proses myelinasi otak janin.
Saat tepat pemberian choline terdiri atas dua periode sensitif pemberian choline, yaitu selama kehamilan dan menyusui. Akan tetapi hasil terbaik akan didapat jika choline diberikan melalui ibu selama kehamilan. Selama kehamilan dan menyusui (terutama saat menyusui 6 bulan pertama), kebutuhan choline meningkat.
Selama hamil sejumlah besar choline disalurkan melalui plasenta dari ibu ke janin. Tentu saja ini akan menguras cadangan choline ibu sampai akhir kehamilan. Itu sebabnya, suplementasi choline selama kehamilan sangat berarti bagi ibu hamil. Sedangkan pada ibu menyusui, meningkatnya kebutuhan choline ini karena sejumlah besar choline disekresi lewat ASI.
Choline juga penting untuk mengatur metabolisme lemak, pembentukan kolesterol dalam tubuh, mengatur kerja ginjal, hati dan empedu. Zat ini amat penting bagi ibu hamil karena memegang peranan dalam pertumbuhan janin, perbaikan memori, dan pertumbuhan organ tubuh. Bagi olahragawan, zat gizi ini baik untuk meningkatkan daya tahan maupun mengurangi rasa lelah.
Vitamin ini juga bermanfaat untuk fungsi memori dan kesadaran, terutama pada pasien Alzheimer. Penyakit jantung dan hati juga bisa dihindari dengan rajin mengonsumsi makanan yang mengandung choline. Sedangkan kekurangan/defisiensi choline dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, arterosklerosis, sirosis, dan penimbunan lemak dalam hati. Selain itu juga dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal, infertilitas, pertumbuhan tulang tidak normal, terganggunya memori, neurologik, jantung dan kandung empedu. Oleh karenanya, choline amat dibutuhkan sehingga berbagai produk yang mengandung zat ini sekarang banyak dicari orang.
Secara alami, janin memperoleh choline dari ibunya. Melihat perannya yang begitu penting, kini choline menjadi salah satu pelengkap gizi susu formula. Dalam makanan, choline dapat ditemukan dalam kuning telur dan daging dengan jumlah tinggi, sedangkan dalam padi-padian, sereal, kembang kol, lettuce, dan kedelai jumlahnya relatif kecil.
Berapa banyak batas asupan choline? Food and Drug Administration menentukan pemberian choline untuk orang dewasa dapat ditoleransi sampai dosis 16-20 g per hari. Jumlah ini sama dengan 30 kali kadar asupan choline dalam makanan. Untuk ibu hamil, kecukupan choline yang harus dipenuhi adalah 450 mg per hari dan selama masa laktasi 550 mg per hari.