Hi, guest ! welcome to apen blog!. | About Us | Contact | Register | Sign In

Vitamin B12 Lindungi Otak dan Cegah Pikun

Menghadapi orang pikun atau pelupa jelas bukan persoalan mudah. Apalagi yang kita hadapi orang tua. Karena itu agar tidak sampai mengalami masalah seperti ini, tambahan suplemen vitamin bisa membantu mengurangi gangguan ini.

Menurut para peneliti dari Universitas Oxford di Inggris, vitamin B12 dikatakan dapat melindungi otak agar tetap gembung, tidak menyusut, dan volumnya tetap utuh.

Para ilmuwan ini meneliti sekurangnya 107 orang berusia 61 hingga 87 tahun. Mereka termasuk normal dan tidak mempunyai gangguan daya ingat atau memori. Rata-rata usia peserta adalah 73 dan 54 persennya wanita.

Para ilmuwan ini mengumpulkan sampel darah untuk mengecek kadar vitamin B12, nutrisi yang bisa kita peroleh dari daging, ikan, dan susu. Para partisipan ini menjalani pemindaian otak setiap tahun menggunakan MRI (magnetic resonance imaging), tes memori, dan uji fisik. Tak satu pun dari subyek ini menderita kekurangan vitamin B12.

Saat para peneliti membandingkan hasilnya, mereka menemukan partisipan yang berkadar vitamin B12 tinggi enam kali lebih sulit mengalami kerusakan otak dibanding yang kadar vitamin B12-nya lebih sedikit. Sayang, para peneliti tidak dapat menyelidiki apakah rendahnya vitamin B12 yang menyebabkan menurunnya daya ingat ini berpengaruh pada ukuran otak.

"Banyak faktor yang memengaruhi kesehatan otak. Penelitian hanya sekadar memberitahu bahwa konsumsi tambahan vitamin B12 dengan makan ikan, daging, sereal yang difortifikasi atau susu mungkin dapat mencegah kemunduran daya ingat dan melindungi memori kita," jelas Anna Vogiatzoglou MSc dari Universitas Oxford.

Karena para ilmuwan tidak menyelidiki apakah konsumsi vitamin B12 akan berpengaruh pada otak lansia yang sudah mulai menurun kemampuannya, efek pengobatan atas vitamin ini belum bisa diketahui. "Tanpa uji klinis, kami tahu bahwa hal ini masih gelap bagi kami. Kami belum tahu apakah suplementasi vitamin B12 akan memberi pengaruh bagi lansia yang mengalami demensia," jelas Vogiatzoglou.